5/26/10

SISWA TERLAMBAT. BAGAIMANA MENGATASINYA?

Siswa-siswa yang datang terlambat datang ke sekolah hampir menjadi pandangan umum bagi kita guru. Ketika ditanya, banyak alasan mereka. Keterlambatan mereka ini tentu mengganggu proses belajar di sekolah. Kehadirannya mengganggu proses belajar yang sedang berlangsung. Konsentrasi siswa-siswa dan guru dalam kelas bisa jadi buyar. Untuk itu, kita perlu memberikan solusi atau jalan keluar untuk mengatasi siswa tidak terlambat lagi. Berikut ini adalah beberapa usaha yang pernah dilakukan beberapa guru.Pertama, sekolah memberikan teguran. Siswa diberikan teguran dan nasihat-nasihat agar datang lebih awal sebelum jam pelajaran dimulai. Mereka disarankan untuk tidak tidur larut malam dadn bangun lebih pagi. Namun, teguran ini dianggap siswa masih sebagai teguran biasa. Siswa menganggap teguran tersebut sebagai teguran peringatan ringan. Kedua, sekolah mengirim anak ke guru bimbingan dan konseling. Biasanya, siswa ini merasa takut untuk datang ke BK. Salah satu alasannya adalah siswa yang masuk BK memiliki permasalahan besar. Ketiga, guru piket perlu berdiri di pintu gerbang masuk sekolah. Ia harus memanggil dan mengawasi siswa yang sudah datang tetapi pergi ke warung. Meskipun alasan mereka untuk sarapan, sebaiknya ini tidak ditolerir. Sekali mereka dibolehkan, maka siswa yang lain akan ikut-ikutan. Selanjutnya, ada juga sekolah yang memberikan bobot (angka) keterlambatan siswa. Misalnya, bobot 5 untuk sekali terlambat. Biasanya setelah mencapai bobot batas maksimal, siswa tersebut dipanggil secara tertulis. Dan, ada juga sekolah menyurati orang tua mereka. Langkah penting lain adalah memberikan hukuman denda. Misalnya, siswa yang telat diminta membayar satu ribu rupiah kepada piket kelas. Biasanya, kumpulan uang dari siswa terlambat ini digunakan untuk membiayai pekarangan sekolah, memperbaiki wc rusak, atau untuk kebutuhan lainnya. Semua upaya ini telah dilaksanakan. Namun, siswa datang terlambat juga. Apakah semua upaya ini tidak mengena sasaran? Apakah siswa yang berkasus ini harus diberikan penanganan khusus??
Terakhir, saya pikir kita guru sendirilah kata kunci solusinya. Bagaimana caranya? Disiplin kita untuk masuk kelas tepat waktu membuat siswa harus masuk kelas lebih awal dari gurunya. Atau, setidaknya, mereka masuk kelas sama waktunya dengan guru. Kita tidak perlu menunggu siswa-siswa lain datang. Kita tidak perlu menunggu siswa piket. Jika ia sedang piket pagi, suruh mereka hentikan piket. Nasihati agar lain kali piket sepulang sekolah. Ambil absen siswa. Berapapun jumlah siswa yang hadir. Sugesti siswa yang datang tepat waktu untuk tetap mempertahankan kedisiplinannya. Misalnya, menambah nilai plus 1 atas kehadirannya, atau mengucapkan terima kasih secara langsung kepada masing-masing personil. Kita guru memang TAULADAN MEREKA. Setiap kita, terutama yang mengajar periode 1, pagi hari, MASUK KELAS TEPAT WAKTU. Mungkin satu atau dua kali tidak ada perubahan pada siswa yang telat. Kali ketiga, mereka berangsung datang tepat waktu. Semoga ide ini ada manfaatnya.

1 comment:

Ada ide?